Irfan Satria

mengenai kehidupan sang penulis

Cari Blog Ini

Tips berhenti merokok

Setelah Anda memotivasi hati dan pikiran Anda dengan kata-kata “Saya sudah berhenti merokok”, kini mari kita lihat apa saja yang dapat membantu Anda untuk bebas rokok lebih cepat:
  1. Buang semua rokok Anda, jika perlu bakar sampai menjadi abu. Jika Anda sanggup untuk membakar dan melihatnya hangus terbakar sampai habis tanpa merasa rugi, sedih, atau menyesal, maka Anda lebih siap untuk bebas dari rokok sepenuhnya
  2. Analisa kebiasaan merokok Anda selama ini, kemudian bicarakan dengan dokter untuk mengatur strategi Anda vs. Rokok yang terbaik. Jangan mau kalah sama benda kecil itu!
  3. Cari kegiatan atau pekerjaan yang dapat mengalihkan perhatian Anda dari rokok, contoh paling mudah saat keinginan merokok tiba-tiba menggoda Anda, beli sekantung permen mint atau permen karet atau mungkin es krim, apapun yang rasanya manis dan enak
  4. Hindari suasana atau acara yang membuat Anda ingin merokok atau mungkin ikut-ikutan merokok karena orang-orang di sekitar Anda merokok
  5. Kurangi jatah merokok Anda secara bertahap jika Anda benar-benar tidak sanggup untuk berhenti langsung
  6. Beritahu semua orang terdekat Anda bahwa “sudah” berhenti merokok. Mereka dapat menjadi pengawas Anda di masa-masa perjuangan Anda melawan rokok, dan tujuan Anda akan lebih cepat tercapai
  7. Tentukan tanggal spesial sebagai “Hari Saya Berhenti Merokok”, bisa tanggal ulangtahun Anda, tanggal hari jadi, atau Hari Bebas Tembakau Sedunia
  8. Alokasikan dana rokok Anda selama ini untuk membeli permen sebanyak-banyaknya, atau membeli buku bacaan, atau yang paling baik diamalkan (hitung-hitung dapat pahala), sehingga Anda tidak pernah punya uang nganggur yang bakal Anda jajankan untuk rokok
  9. Selamasebulan pertama, cobalah untuk selalu mengkonsumsi rendah kalori dan perbanyak minum air putih, sehingga tidak ada alasan bagi Anda untuk merokok setelah makan
  10. Selalu cari informasi tentang bahaya rokok lewat media cetak maupun elektronik.
  11. Sharing dengan para mantan perokok dan minta saran yang membantu Anda menjadi mantan perokok seperti mereka. Mereka telah berpengalaman dan percayalah, jika mereka bisa, Anda juga pasti bisa!

UML (Unified Modeling Language)

UML merupakan bahsa pemodelan yang paling sukses dari tiga metode OO yang telah ada sebelumnya, yaitu Booch, OMT dan OOSE. UML merupakan kesatuan dari ketiga metode pemodelan tersebut dan ditambah kemampuan lebih untuk mengatasi masalah pemodelan yang tidak bisa ditangani ketiga metode tersebut. UML merupakan suatu kumpulan teknik terbaik yang telah terbukti sukses dalam memodelkan sistem yang besar dan komple
Pengertian UML
UML (Unified Modeling Language) adalah sebuah bahasa untuk menetukan, visualisasi, kontruksi, dan mendokumentasikan artifact (bagian dari informasi yang digunakan atau dihasilkan dalam suatu proses pembuatan perangkat lunak. Artifact dapat berupa model, deskripsi atau perangkat lunak) dari system perangkat lunak, seperti pada pemodelan bisnis dan system non perangkat lunak lainnya.
UML merupakan suatu kumpulan teknik terbaik yang telah terbukti sukses dalam memodelkan system yang besar dan kompleks. UML tidak hanya digunakan dalam proses pemodelan perangkat lunak, namun hampir dalam semua bidang yang membutuhkan pemodelan.
Bagian-bagian UML
Bagian-bagian utama dari UML adalah view, diagram, model element, dan general mechanism.
a. View
View digunakan untuk melihat sistem yang dimodelkan dari beberapa aspek yang
berbeda. View bukan melihat grafik, tapi merupakan suatu abstraksi yang berisi
sejumlah diagram.
Beberapa jenis view dalam UML antara lain: use case view, logical view, component view, concurrency view, dan deployment view.
  • Use case view
Mendeskripsikan fungsionalitas sistem yang seharusnya dilakukan sesuai yang diinginkan external actors. Actor yang berinteraksi dengan sistem dapat berupa user atau sistem lainnya.
View ini digambarkan dalam use case diagrams dan kadang-kadang dengan activity diagrams. View ini digunakan terutama untuk pelanggan, perancang (designer), pengembang (developer), dan penguji sistem (tester).
  • Logical view
Mendeskripsikan bagaimana fungsionalitas dari sistem, struktur statis (class, object,dan relationship ) dan kolaborasi dinamis yang terjadi ketika object mengirim pesan ke object lain dalam suatu fungsi tertentu.
View ini digambarkan dalam class diagrams untuk struktur statis dan dalam state, sequence, collaboration, dan activity diagram untuk model dinamisnya. View ini digunakan untuk perancang (designer) dan pengembang (developer).
  • Component view
Mendeskripsikan implementasi dan ketergantungan modul. Komponen yang merupakan tipe lainnya dari code module diperlihatkan dengan struktur dan ketergantungannya juga alokasi sumber daya komponen dan informasi administrative lainnya.
View ini digambarkan dalam component view dan digunakan untuk pengembang (developer).
  • Concurrency view
Membagi sistem ke dalam proses dan prosesor. View ini digambarkan dalam diagram dinamis (state, sequence, collaboration, dan activity diagrams) dan diagram implementasi (component dan deployment diagrams) serta digunakan untuk pengembang (developer), pengintegrasi (integrator), dan penguji (tester).
  • Deployment view
Mendeskripsikan fisik dari sistem seperti komputer dan perangkat (nodes) dan bagaimana hubungannya dengan lainnya.
View ini digambarkan dalam deployment diagrams dan digunakan untuk pengembang (developer), pengintegrasi (integrator), dan penguji (tester).
b. Diagram
Diagram berbentuk grafik yang menunjukkan simbol elemen model yang disusun untuk mengilustrasikan bagian atau aspek tertentu dari sistem. Sebuah diagram merupakan bagian dari suatu view tertentu dan ketika digambarkan biasanya dialokasikan untuk view tertentu. Adapun jenis diagram antara lain :
  • Use Case Diagram
Use case adalah abstraksi dari interaksi antara system dan actor. Use case bekerja dengan cara mendeskripsikan tipe interaksi antara user sebuah system dengan sistemnya sendiri melalui sebuah cerita bagaimana sebuah system dipakai. Use case merupakan konstruksi untuk mendeskripsikan bagaimana system akan terlihat di mata user. Sedangkan use case diagram memfasilitasi komunikasi diantara analis dan pengguna serta antara analis dan client.
  • Class Diagram
Class adalah dekripsi kelompok obyek-obyek dengan property, perilaku (operasi) dan relasi yang sama. Sehingga dengan adanya class diagram dapat memberikan pandangan global atas sebuah system. Hal tersebut tercermin dari class- class yang ada dan relasinya satu dengan yang lainnya. Sebuah sistem biasanya mempunyai beberapa class diagram. Class diagram sangat membantu dalam visualisasi struktur kelas dari suatu system.
  • Component Diagram
Component software merupakan bagian fisik dari sebuah system, karena menetap di komputer tidak berada di benak para analis. Komponent merupakan implementasi software dari sebuah atau lebih class. Komponent dapat berupa source code, komponent biner, atau executable component. Sebuah komponent berisi informasi tentang logic class atau class yang diimplementasikan sehingga membuat pemetaan dari logical view ke component view. Sehingga component diagram merepresentasikan dunia riil yaitu component software yang mengandung component, interface dan relationship.
  • Deployment Diagram
Menggambarkan tata letak sebuah system secara fisik, menampakkan bagian-bagian software yang berjalan pada bagian-bagian hardware, menunjukkan hubungan komputer dengan perangkat (nodes) satu sama lain dan jenis hubungannya. Di dalam nodes, executeable component dan object yang dialokasikan untuk memperlihatkan unit perangkat lunak yang dieksekusi oleh node tertentu dan ketergantungan komponen.
  • State Diagram
Menggambarkan semua state (kondisi) yang dimiliki oleh suatu object dari suatu class dan keadaan yang menyebabkan state berubah. Kejadian dapat berupa object lain yang mengirim pesan. State class tidak digambarkan untuk semua class, hanya yang mempunyai sejumlah state yang terdefinisi dengan baik dan kondisi class berubah oleh state yang berbeda.
  • Sequence Diagram
Sequence Diagram digunakan untuk menggambarkan perilaku pada sebuah scenario. Kegunaannya untuk menunjukkan rangkaian pesan yang dikirim antara object juga interaksi antara object, sesuatu yang terjadi pada titik tertentu dalam eksekusi sistem.
  • Collaboration Diagram
Menggambarkan kolaborasi dinamis seperti sequence diagrams. Dalam menunjukkan pertukaran pesan, collaboration diagrams menggambarkan object dan hubungannya (mengacu ke konteks). Jika penekannya pada waktu atau urutan gunakan sequencediagrams, tapi jika penekanannya pada konteks gunakan collaboration diagram.
  • Activity Diagram
Menggambarkan rangkaian aliran dari aktivitas, digunakan untuk mendeskripsikan aktifitas yang dibentuk dalam suatu operasi sehingga dapat juga digunakan untuk aktifitas lainnya seperti use case atau interaksi.
Tujuan Penggunaan UML
a. Memberikan bahasa pemodelan yang bebas dari berbagai bahas pemrograman dan proses rekayasa.
b. Menyatukan praktek-praktek terbaik yang terdapat dalam pemodelan.
c. Memberikan model yang siap pakai, bahsa pemodelan visual yang ekspresif untuk mengembangkan dan saling menukar model dengan mudah dan dimengerti secara umum.
d. UML bisa juga berfungsi sebagai sebuah (blue print) cetak biru karena sangat lengkap dan detail. Dengan cetak biru ini maka akan bias diketahui informasi secara detail tentang coding program atau bahkan membaca program dan menginterpretasikan kembali ke dalam bentuk diagram (reserve enginering).

Model View Controller (tulisan/artikel untuk warta warga)


MVC yaitu suatu istilah untuk memisahkan element -element atau penulisan source code dari suatu aplikasi agar menjadi lebih rapi dan lebih mudah untuk dimaintain dan dikembangkan . MVC merupakan suatu konsep pemrograman yang juga banyak diterapkan akhir-akir ini. Dengan menerapkan MVC dalam membangun suatu aplikasi akan berimbas pada kemudahan pada saat aplikasi tersebut memasuki fase maintenance. Proses pengembangan dan integrasi pun menjadi lebih mudah untuk dilakukan. Ide dasar dari MVC sebenarnya sangat sederhana, yaitu mencoba untuk memisahkan antara model, view, dan controller.

Ada tiga layer utama dalam arsitektur web MVC, yang disebut sebagai best­ practices yaitu :

Model
Model di sini berperan sebagai representasi dari data yang terlibat dalam suatu proses transaksi. Setiap kali method / function dari suatu aplikasi butuh untuk melakukan akses ke dalam suatu data, maka function / method tersebut tidak langsung berinteaksi dengan sumber data tersebut melainkan harus melalui model terlebih dahulu. Dalam hal ini hanya model yang diijinkan untuk berinteraksi langsung dengan sumber data.Secara singkat, layer model ini menangani content dari aplikasi

View
View di sini berperan sebagai presentation layer atau pengatur user interface (tampilan) bagi user dari suatu aplikasi. Data yang dibutuhkan oleh user akan diformat sedemikian rupa agar dapat tampil dan dipresentasikan dengan format tampilan yang memang disesuaikan dengan kebutuhkan user. Sehingga layer ini tidak peduli apa saja content yang ada. Misalnya, untuk Aplikasi Diskon, layer ini memutuskan apakah daftar belanja akan ditampilkan dalam tabel html, ditampilkan ke command prompt, disajikan dalam tabel Swing, atau diekspor menjadi file text. Sebagai tambahan, biasanya layer View juga bertugas untuk melakukan validasi data yang diinputkan user.

Controller
Controller di sini berperan sebagai logic aspect dari suatu aplikasi / mengatur user flow. Controller lah yang akan menentukan bussiness process dari aplikasi yang dibangun. Controller akan merespon setiap inputan dari user dengan melakukan pemanggilan terhadap model dan view yang sesuai sehingga request / permintaan dari user tersebugt dapat terpenuhi dengan baik. Biasanya layer controller juga digunakan untuk mengatur ijin akses dan permission.

Information Technology Infrastructure Library

Pengertian
Adalah suatu rangkaian konsep dan teknik pengelolaan infrastruktur, pengembangan, serta operasi teknologi informasi (TI). ITIL diterbitkan dalam suatu rangkaian buku yang masing-masing membahas suatu topik pengelolaan TI. Nama ITIL dan IT Infrastructure Library merupakan merek dagang terdaftar dari Office of Government Commerce (OGC) Britania Raya. ITIL memberikan deskripsi detil tentang beberapa praktik TI penting dengan daftar cek, tugas, serta prosedur yang menyeluruh yang dapat disesuaikan dengan segala jenis organisasi TI.
Walaupun dikembangkan sejak dasawarsa 1980-an, penggunaan ITIL baru meluas pada pertengahan 1990-an dengan spesifikasi versi keduanya (ITIL v2) yang paling dikenal dengan dua set bukunya yang berhubungan dengan ITSM (IT Service Management), yaitu Service Delivery (Antar Layanan) dan Service Support (Dukungan Layanan).
Pada 30 Juni 2007, OGC menerbitkan versi ketiga ITIL (ITIL v3) yang intinya terdiri dari lima bagian dan lebih menekankan pada pengelolaan siklus hidup layanan yang disediakan oleh teknologi informasi. Kelima bagian tersebut adalah:
  1. Service Strategy
  2. Service Design
  3. Service Transition
  4. Service Operation
  5. Continual Service Improvement
Kelima bagian tersebut dikemas dalam bentuk buku, atau biasa disebut sebagai core guidance publications. Setiap buku dalam kelompok utama ini berisi :
  1. Practice fundamentals – menjelaskan latar belakang tahapan lifecycle serta kontribusinya terhadap pengelolaan layanan TI secara keseluruhan.
  2. Practice principles – menjelaskan konsep-konsep kebijakan serta tata kelola tahanan lifecycle yang menjadi acuan setiap proses terkait dalam tahapan ini.
  3. Lifecycle processes and activities – menjelaskan berbagai proses maupun aktivitas yang menjadi kegiatan utama tahapan lifecycle. Misalnya proses financial management dan demand management dalam tahapan Service Strategy.
  4. Supporting organization structures and roles – proses-proses ITIL tidak akan dapat berjalan dengan baik tanpa defini roles dan responsibilities. Bagian ini menjelaskan semua aspek yang terkait dengan kesiapan model dan struktur organisasi.
  5. Technology considerations – menjelaskan solusi-solusi otomatisasi atau software ITIL yang dapat digunakan pada tahapan lifecycle, serta persyaratannya.
  6. Practice Implementation – berisi acuan/panduan bagi organisasi TI yang ingin mengimplementasikan atau yang ingin meningkatkan proses-proses ITIL.
  7. Complementary guideline – berisi acuan model-model best practice lain selain ITIL yang dapat digunakan sebagai referensi bagian tahapan lifecycle.
  8. Examples and templates – berisi template maupun contoh-contoh pengaplikasian proses.
Di samping buku-buku dalam core guidance publications, ada juga complementary guidance. Dimana buku-buku dalam kategori nantinya dimaksudkan untuk memberikan model, acuan dan panduan bagi penerapan ITIL pada sektor-sektor tertentu seperti jenis industri tertentu, tipe organisasi serta arsitektur teknologi. Dengan demikian, ITIL akan dapat lebih diterima serta diadaptasi sesuai dengan lingkungan serta behaviour dari setiap organisasi TI.
Siklus Layanan ITIL
Kelima bagian ITIL yang seperti tersebut di atas biasanya disebut juga sebagai bagian dari sebuah siklus. Dikenal pula dengan sebutan Sikuls Layanan ITIL. Secara singkat, masing-masing bagian dijelaskan sebagai berikut.
Service Strategy Inti dari ITIL Service Lifecycle adalah Service Strategy.
Service Strategy memberikan panduan kepada pengimplementasi ITSM pada bagaimana memandang konsep ITSM bukan hanya sebagai sebuah kemampuan organisasi (dalam memberikan, mengelola serta mengoperasikan layanan TI), tapi juga sebagai sebuah aset strategis perusahaan. Panduan ini disajikan dalam bentuk prinsip-prinsip dasar dari konsep ITSM, acuan-acuan serta proses-proses inti yang beroperasi di keseluruhan tahapan ITIL Service Lifecycle.
Topik-topik yang dibahas dalam tahapan lifecycle ini mencakup pembentukan pasar untuk menjual layanan, tipe-tipe dan karakteristik penyedia layanan internal maupun eksternal, aset-aset layanan, konsep portofolio layanan serta strategi implementasi keseluruhan ITIL Service Lifecycle. Proses-proses yang dicakup dalam Service Strategy, di samping topik-topik di atas adalah:
  1. Service Portfolio Management
  2. Financial Management
  3. Demand Management
Bagi organisasi TI yang baru akan mengimplementasikan ITIL, Service Strategy digunakan sebagai panduan untuk menentukan tujuan/sasaran serta ekspektasi nilai kinerja dalam mengelola layanan TI serta untuk mengidentifikasi, memilih serta memprioritaskan berbagai rencana perbaikan operasional maupun organisasional di dalam organisasi TI.
Bagi organisasi TI yang saat ini telah mengimplementasikan ITIL, Service Strategy digunakan sebagai panduan untuk melakukan review strategis bagi semua proses dan perangkat (roles, responsibilities, teknologi pendukung, dll) ITSM di organisasinya, serta untuk meningkatkan kapabilitas dari semua proses serta perangkat ITSM tersebut.
Service Design Agar layanan TI dapat memberikan manfaat kepada pihak bisnis, layanan-layanan TI tersebut harus terlebih dahulu di desain dengan acuan tujuan bisnis dari pelanggan. Service Design memberikan panduan kepada organisasi TI untuk dapat secara sistematis dan best practice mendesain dan membangun layanan TI maupun implementasi ITSM itu sendiri. Service Design berisi prinsip-prinsip dan metode-metode desain untuk mengkonversi tujuan-tujuan strategis organisasi TI dan bisnis menjadi portofolio/koleksi layanan TI serta aset-aset layanan, seperti server, storage dan sebagainya.
Ruang lingkup Service Design tidak melulu hanya untuk mendesain layanan TI baru, namun juga proses-proses perubahan maupun peningkatan kualitas layanan, kontinyuitas layanan maupun kinerja dari layanan.
Proses-proses yang dicakup dalam Service Design yaitu:
  1. Service Catalog Management
  2. Service Level Management
  3. Supplier Management
  4. Capacity Management
  5. Availability Management
  6. IT Service Continuity Management
  7. Information Security Management
Service Transition Service Transition menyediakan panduan kepada organisasi TI untuk dapat mengembangkan serta kemampuan untuk mengubah hasil desain layanan TI baik yang baru maupun layanan TI yang dirubah spesifikasinya ke dalam lingkungan operasional. Tahapan lifecycle ini memberikan gambaran bagaimana sebuah kebutuhan yang didefinisikan dalam Service Strategy kemudian dibentuk dalam Service Design untuk selanjutnya secara efektif direalisasikan dalam Service Operation.
Proses-proses yang dicakup dalam Service Transition yaitu :
  1. Transition Planning and Support
  2. Change Management
  3. Service Asset & Configuration Management
  4. Release & Deployment Management
  5. Service Validation
  6. Evaluation
  7. Knowledge Management
Service Operation Service Operation merupakan tahapan lifecycle yang mencakup semua kegiatan operasional harian pengelolaan layanan-layanan TI. Di dalamnya terdapat berbagai panduan pada bagaimana mengelola layanan TI secara efisien dan efektif serta menjamin tingkat kinerja yang telah diperjanjikan dengan pelanggan sebelumnya. Panduan-panduan ini mencakup bagaiman menjaga kestabilan operasional layanan TI serta pengelolaan perubahan desain, skala, ruang lingkup serta target kinerja layanan TI.
Proses-proses yang dicakup dalam Service Transition yaitu:
  1. Event Management
  2. Incident Management
  3. Problem Management
  4. Request Fulfillment
  5. Access Management
Continual Service Improvement Continual Service Improvement (CSI) memberikan panduan penting dalam menyusun serta memelihara kualitas layanan dari proses desain, transisi dan pengoperasiannya. CSI mengkombinasikan berbagai prinsip dan metode dari manajemen kualitas, salah satunya adalah Plan-Do-Check-Act (PDCA) atau yang dikenal sebagi Deming Quality Cycle.
Sumber :
http://en.wikipedia.org

Hidden Love (cinta terpendam)


In My Life
What It Is It
No More My wish
Just Wishing You
Never There And Stop
The Beautiful Story
About My Life
With You
I Know I Love You Not
No. I In the Life You Want
But at least You Understand
That You are the Woman At Heart
I Want to Have
I had never
Contents Reveal Heart
Instead I’m Not Brave
But I Know Yourself
Means Not Only Human
The Waiting
Uncertain
And of course Will Happen
Love In the Heart of illness
When I Explain Why
I Have
Yelling I Want It
Running And surge
Reducing Suffering
Expenses On Hold
In mind
But Who Am I?
Men I’m Not Yours
Could A Later Time
You Could I Have
Although Not Found Love
For me

cara mendownload flash menggunakan "FlashGet" (artikel untuk warta warga)

Sekarang jika anda sulit mendownload flash maka sudah ada aplikasi terbaru yang memudahkan mendownload file berekstensi swf. aplikasi itu bernama "FlashGet"


Cara menggunakan aplikasi flashget sebenarnya sangat mudah sekali, meskipun penggunaan aplikasi download manager gratisan ini sangat mudah tapi belum tentu semua orang bisa menggunakannya. nah bagi kamu yang belum bisa menggunakannya di bawah ini ada sedikit penjelasan cara menggunakan flashget.
1. yang pertama kamu copy dulu link URL yang ingin kamu download, misalnya http://down5.flashget.com/flashget20en.exe
2. jika aplikasi flashget kamu sudah aktif sebelumnya, maka nanti akan muncul jendela Add new Download seperti ini.

3. kalau sudah muncul seperti itu kamu tinggal klik OK saja, sesaat setelah kamu klik OK, proses download pun akan berjalan.
4. Tapi jika jendela Add new Download tidak muncul otomatis, kamu harus membuka dulu aplikasi flashget. setelah aplikasi flashget aktif atau terbuka, kamu klik icon tanda + pada pojok kiri atas. seperti yang ditunjukkan pada gambar di bawah ini

5. lalu kamu kopi Link URL download pada kotak yang tersedia, klik OK, sesaat kemudian proses download akan berjalan.
6. Lokasi download defaulnya berada pada Drive C, dengan nama folder Downloads

semoga bermanfaat...